Rave
Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 13 Mei 2013

DAS (Daerah Aliran Sungai)



Pernahkah kamu mendengar istilah ”daerah aliran sungai (DAS)”? Apakah DAS hanya meliputi daerah yang ada di kanan kiri sungai saja? Banyak orang awam memang menganggap bahwa DAS hanyalah daerah-daerah yang berada di kanan kiri sungai. Tetapi sebetulnya wilayah DAS lebih luas lagi.
a. Definisi DAS
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu daerah yang dibatasi atau dikelilingi oleh garis ketinggian di mana setiap air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Dalam sistem DAS, ada tiga komponen yang mendukungnya, yaitu komponen masukan berupa curah hujan, komponen output berupa debit aliran dan polusi/sedimen, merupakan komponen proses yaitu manusia, vegetasi, tanah, iklim, dan topografi.
Pembatasan DAS biasanya dilakukan dengan bantuan peta topografi atau foto udara karena wilayah DAS cukup luas. Dilihat dari bentuknya, DAS ada yang membulat dan ada yang memanjang. Bentuk DAS yang berbeda tersebut menyebabkan ciriciri hidrologi yang berbeda pula. DAS yang bentuknya
memanjang, banjir lebih sulit terjadi dan DAS yang membulat, banjir lebih mudah terjadi.
Contoh-contoh DAS di Indonesia:
1) DAS Ciliwung, yang mempunyai hulu di Bogor dan hilir di Kota Jakarta.
2) DAS Bengawan Solo, yang mempunyai hulu di Wonogiri dan hilir di Gresik.
3) DAS Mahakam, yang mempunyai hulu di Pegunungan Bawui dan hilir di Samarinda.

b. Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS
Oleh karena daerah aliran sungai dapat mencakup wilayah yang luas, sering kali mencakup beberapa wilayah administrasi. Oleh sebab itu, pengelolaan DAS sering dilakukan secara lintas wilayah dan lintas sektoral. Jika pada DAS tidak dilakukan pengelolaan, maka akan terjadi degradasi dan kerusakan. Salah satu indikasi bahwa DAS telah mengalami degradasi adalah terjadinya banjir.
Daerah aliran sungai merupakan bagian dari sistem hidrologi. Kegiatan manusia yang dilakukan dalam suatu DAS akan berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologinya. Agar keseimbangannya tetap terjaga, maka kita perlu menjaga kelestariannya dengan menyeimbangkan penggunaan lahan dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, mencegah pencemaran, dan mencegah penurunan kualitas DAS.
Penurunan kualitas dan kerusakan DAS dapat dilihat dari beberapa petunjuk, antara lain adanya perubahan keseimbangan debit air sungai pada saat musim hujan dan musim kemarau, banjir di daerah hilir, air sungai yang keruh karena banyak mengandung sedimen lumpur, banyak organisme sungai yang mati karena pencemaran limbah kimia, dan banyaknya sampah rumah tangga di sungai. Nah, berikut beberapa tindakan yang menyebabkan penurunan dan kerusakaan DAS.
1) Penebangan Hutan yang Berlebihan
Ingatkah kamu proses dalam siklus hidrologi? Dalam siklus hidrologi, air hujan yang jatuh akan diserap oleh tumbuhtumbuhan dan akan disimpan dalam tanah sebagai cadangan air tanah. Jadi, cobalah bayangkan apa yang akan terjadi jika hutan-hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air tersebut banyak yang ditebang?
2) Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya
Dengan adanya danau dan kantong-kantong air lainnya, hujan yang jatuh tidak langsung mengalir ke bawah, tetapi akan masuk dan mengisi cekungan-cekungan di dalam DAS, sehingga kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah lebih besar dan lebih lama. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika danau dan kantong-kantong air di daerah hulu tersebut ditutup untuk kepentingan perluasan permukiman, industri, dan lain sebagainya.
3) Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai
Saluran drainase dan sungai dapat berubah karena adanya pengendapan hasil-hasil erosi dan pembuangan sampah oleh masyarakat ke saluran tersebut. Bentuk perubahan saluran drainase dan sungai dapat berupa pendangkalan saluran, yang menyebabkan kapasitas penampungan air menjadi berkurang. Coba umpamakanlah saluran drainase dan sungai sebagai gelas. Apabila gelas kamu isi dengan air sampai penuh, kemudian kamu masukkan air terus-menerus, apa yang akan terjadi? Ya, begitulah banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi ditambah dengan daya tampung saluran drainase dan sungai yang telah berkurang.
4) Pembuangan Limbah Berbahaya
Limbah-limbah yang mengandung bahan kimia bisa berasal dari limbah domestik, limbah industri, pengolahan lahan, dan lain sebagainya, dapat menurunkan kualitas air sungai dan berbahaya bagi makhluk hidup yang memanfaatkan air sungai tersebut.

c. Usaha Pelestarian DAS
Supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu usaha pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada di dalam DAS (unsur fisik, kimia, dan biologi) tetap terjaga kelestariannya. Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalam DAS tersebut dengan dua metode, yaitu metode vegetatif dan mekanik.
1) Metode Vegetatif
a) Penghutanan kembali lahan hutan gundul.
b) Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam dengan penanaman pohon-pohon serta rerumputan.
c) Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup.
d) Penanaman dengan cara melajur sesuai garis ketinggian (kontur).
e) Menutup lahan terbuka dengan sisa-sisa tanaman agar bisa ditumbuhi semak-semak.
2) Metode Mekanik
a) Pembuatan selokan atau saluran air.
b) Pembuatan terasering pada lereng curam dengan mengikuti garis kontur.
c) Pembuatan sumur resapan.
d) Pembuatan talud dan tanggul pada lereng-lereng curam.

d. Manfaat Sungai
Air sungai dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mencuci, memasak, mandi, irigasi pertanian, dan sebagai sumber air minum. Hewan dan tumbuhan membutuhkan air untuk kehidupannya. Selain itu, sungai-sungai besar digunakan sebagai sarana transportasi yang menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Air sungai juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Read More
Senin, 06 Mei 2013

Bahaya Sekularisme

Allah swt Berfirman:
Allah berfirman: “Turunlah kalian berdua dari surga bersama-sama, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepada kalian hidayah dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti hidayah-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia: “Ya Robbi-ku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Alloh berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, kamu-pun melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan”. Dan Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Robbi-nya. dan Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Qs. Thoha [20]: 123-127)
Sejarah munculnya sekularisme sebenarnya merupakan bentuk kekecewaan (mosi tidak percaya) masyarakat Eropa kepada agama kristen saat itu (abad-15 an). Di mana kristen beberapa abad lamanya menenggelamkan dunia barat ke dalam periode yang kita kenal sebagai the dark age. Mulailah mereka menyingkirkan ajaran-ajaran Kristen dari kehidupan berbangsa dan bernegara, atau sekularisme, walaupun sebenarnya memang tidak ada ajaran Kristen untuk berbangsa dan bernegara. Hakekatnya mereka tidak ingin hanya gereja yang memiliki kebebasan hidup dan kenikmatannya yang selama ini diklaim atas nama Tuhan, mereka ingin semua kebebasan dan kenikmatan itu dinikmati bersama.
Ma`īsyatan DonkaIstilah yang tepat bagi masyarakat Eropa yang telah memilih i`rod dari hidayah Islam yang dibawa `Isa as, bahkan menolak Islam yang diajarkan Rosulullah saw yang merupakan risalah terakhir sebagai kelanjutan risalah `Isa as sebelumnya. Keruntuhan dalam bidang kemanusiaan (human), politik, budaya, sosial, bahkan akhlak dan moral manusia terjadi, hingga terus meluncur ke alam lumpur yang gelap gulita.
1. Hancurnya keyakinan terhadap agama
2. Menafikan adanya tujuan dan maksud dari penciptaan manusia
3. Menganggap manusia tak ubahnya sama dengan binatang dan hanya terdiri dari materi.
4. Mutlaknya relativisme yang menjadi urat keyakinan agama mereka.
Allah swt sangat jelas membuktikan sejarah kauni-Nya, bahwa siapapun dan Bangsa manapun yang telah i`rod dari hidayah agama-Nya, pasti “ma`īsyatan donka”, the dark age. Jalan keluar apapun untuk keluar dari “ma`īsyatan donka” itu selain kembali kepada hidayah Islam, pasti akan tetap berputar pada “ma`īsyatan donka” yang sama. Mereka bisa lari dari kungkungan kekuasaan gereja menuju demokrasi, tetapi mereka tidak bisa menolak kenyataan bahwa hasilnya pasti sama, yaitu “ma`īsyatan donka”, karena hakekatnya i`rod dari hidayah Islam.
I`rod dalam bahasa Iman adalah:
أي: خالف أمري، وما أنزلته على رسولي، أعرض عنه وتناساه وأخذ من غيره هداه
“Menyelisihi perintah-Ku (Alloh Swt), dan wahyu yang Aku turunkan kepada Rosul-Ku. Dia berpaling darinya, melupakannya dan mengambil hidayah dari selainnya”. (Tafsir Ibn Katsir: 5/322)
يعني: القرآن، فلم يؤمن به ولم يتبعه
“(I`rod) terhadap al-Qur`an, tidak mengimani dan mengikutinya”. (Tafsir al-Baghawi: 5/300)
Apapun nama yang akan dijadikan pelapis atau pakaian dari sikap i`rod; kekuasaan gereja (Theokrasi), demokrasi atau sekularisasi agama, hakekatnya tetap sama, yaitu tidak menjadikan Islam sebagai hukum dan pedoman tertinggi dalam seluruh kehidupan manusia.
Ma`īsyatan donka”, the dark age, tidak berhenti hanya di dunia, walaupun realita itu pasti akan diderita pula di dalamnya. Di dunia, kehidupan yang semakin sesak, dipenuhi semua barang-barang haram, ekonomi busuk penuh tipu muslihat, sampai hilangnya jiwa qana`ah tidak pernah merasa puas melilit kehidupan umat manusia (lihat Tafsir al-Baghawi), ya… hilangnya thuma`ninah (kebahagiaan yang penuh kedamaian) dalam jiwa insan seperti yang dikatakan oleh Muhammad Quthb.
Di alam kubur dan di akhirat, insan-insan yang wafat dan meninggal duniapun terancam “ma`īsyatan donka”. Dihimpit tanah hingga hancur tulang-belulangnya, sampai kehidupan penuh siksa abadi tak terkira, minum air kotoran dan nanah para pelacur serta panggangan api Jahannam tanpa ampunan dari Dia Yang Maha Rohman. Inilah kehidupan dari sebuah alternatif sekularisme yang hanya dinikmati 70 tahun kehidupan dunia, itupun tak sepenuh tahun kehidupannya.
Aneh sungguh aneh, Bangsa kita yang mayoritas beragama Islam – pun memilih untuk mengulang sejarah dan konsep “ma`īsyatan donka” yang sama menimpa Eropa di atas asas sekularisme. Tanda-tanda yang sama kini dapat disaksikan dan dirasakan dalam semua kehidupan kita. Carut-marut kehidupan politik yang penuh dengan serigala pemangsa hidup manusia, kerusakan sistem ekonomi riba yang terus memakan darah dan nadi kehidupan umat, hancurnya kebebasan human right yang melemparkan kehormatan kulit dan daging Insan kepada binatang ternak hewani, sampai makanan dan minuman hiburan yang menumbuhkan pembusukan jiwa umat manusia di seluruh kehidupan mereka. Yang lebih berat dari itu semua kehidupan akhirat umat manusia terancam dahsyat dengan siksaan pedih sepanjang zaman.
Akankah kesadaran kita terlambat? Menunggu semuanya terlanjur terjadi dan terbukti? Tidakkah kita bisa mengambil `ibroh kehidupan kita? Tidakkah Firman-firman Alloh Swt menjadikan Kolbu-kolbu kita tunduk menerimanya?
Read More

Bahaya Tertawa Berlebihan






Penelitian membuktikan, daya ingat mengalami penurunan saat seseorang terlalu banyak tertawa atau berada dalam suasana hati yang gembira.

Fenomena ini dapat menjelaskan mengapa orang menjadi agak pelupa saat berada dalam sebuah pesta. Misalnya ketika bertukar nomor telepon dengan rekan lama dalam sebuah acara yang penuh canda tawa, jika tidak dicatat seringkali akan langsung lupa begitu sampai di rumah.

Lain halnya saat seorang guru matematika yang galak menyuruh siswanya menghafal hitung-hutingan perkalian. Suasana hening yang menegangkan kadang-kadang justru membuat ingatan lebih tajam sehingga lebih mudah menghafal perkalian 1 sampai 100.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Elizabeth Martin dari University of Missouri menunjukkan, emosi positif misalnya gembira dan senang justru mengurangi kemampuan mengingat untuk sesaat. Meski begitu, emosi negatif juga tidak serta merta meningkatkan daya ingat.

Dalam eksperimen yang dilakukannya, Dr Martin melibatkan sejumlah relawan yang dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok dipertontonkan beberapa video lucu, sedangkan kelompok yang lain dipertontonkan video tutorial pemasangan ubin yang pastinya membosankan.

Usai menonton video, seluruh pastisipan menjalani serangkaian tes untuk mengukur daya ingat. Tes itu berupa sederet angka yang diberikan secara lisan melalui earphone, lalu partisipan diminta menyebutkan beberapa angka dalam deret tersebut.

Dibandingkan partisipan yang menonton video tutorial pemasangan ubin, partisipan yang menonton video lucu lebih banyak melakukan kesalahan. Perbedaannya cukup signifikan sehingga Dr Martin menyimpulkan bahwa emosi positif bisa mengurangi daya ingat.

"Namun emosi positif juga tidak selamanya buruk. Meski daya ingat menurun, seseorang yang memiliki emosi positif biasanya justru memiliki problem solving (kemampuan memecahkan masalah) yang lebih kreatif," ungkap Dr Martin dalam laporannya di jurnal Cognition and Emotion, seperti dikutip dari Medicalnewstoday
Read More
Minggu, 05 Mei 2013

Bahaya Mie Instan bagi kesehatan

Bahaya Mie Instan bagi kesehatan tubuh - Bagi anda yang hobi mengkonsumsi Mie Instan sebaiknya mulai mengurangi atau menghindarinya. Kepopuleran mie instan di Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Banyak yang menjadikan Mie jenis ini sebagai makanan harian.

Selain cara penyajian yang praktis dan harga terjangkau, kelezatan mie juga menjadi alasan banyak orang menyukainya. Apalagi yang namanya anak kost, sepertinya mie instan sudah dijadikan makanan pokok setiap hari.

Namun apakah anda menyadari bahaya Mie Instan tersebut? dibalik kelezatan, harga, dan kemudahan dalam pengelolahanya, ternyata Mie Instan memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan tubuh anda jika dikonsumsi secara berlebihan. Jika berlebihan maka anda bisa mengalami resiko terkena usus buntu, kanker, dan ginjal. Lagi pula, kandungan gizi, vitamin, dan protein makanan yang satu ini tidak bisa menggantikan nasi dan lauk pauk lengkap.

Mie Instan mengandung lilin

Tenyata Mie Instan mengandung lilin yang tentu saja berbahaya bagi tubuh. Kandungan lilin tersebut yang membuat mie tidak lengket satu sama lain. Sementara itu tubuh kita mengalami kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lilin sekitar 2 hari.

Hal ini yang bisa menyebabkan ganguan kesehatan pada pencernaan dan bahkan bisa berujung pada pembentukan sel-sel kanker.

Mengandung Natrium berlebih yang berbahaya untuk penderita Maag dan Hipertensi


Selain lilin, ternyata Mie Instan juga mengandung Natrium yang cukup tinggi. Natrium ini berbahaya bagi penderita Maag. Hal tersebut dikarenakan kandungan natrium yang tinggi bersifat menetralkan lambung sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Akibatnya, asam lambung akan naik dan terjadilah pengikisan dinding lambung. Untuk penderita hipertensi, kandunagn natrium ini cukup berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan darah.

Zat-zat berbahaya lainya

Mie instan juga mengandung zat-zat berbahaya lainya yang tidak kita sadari keberadaanya. Maka kita harus jeli dalam mengamati kandungan tersebut, zat tersebut diantaranya terdapat pada:

1. Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang membuat Mie instan jadi nikmat biasanya berbahan MSG atau vetsin. Permasalahanya terdapat pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin.

Bukan hanya itu terdapat pula bahan penggurih yang berupa HVP dan Yeast Extract. HVP atau hidrolized vegetable protein adalah jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Hal yang patut dipertanyakan adalah sumber enzim. Apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.


2. Bahan penambah rasa
Biasanya mie yang dijual tersedia dalam berbagai rasa, biasanya menggunakan flavor. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. titik permasalahanya terdapat pada sumber flavor. Jika flavor bersumber dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Apalagi flavor yang berasal dari rambut  maupun bagian lain dari tubuh manusia, statusnya tentu saja haram.
Hal tepenting yang harus anda perhatikan “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok”
Jika anda terpaksa untuk  mengkonsumsi Mie maka coba mengikuti tips berikut, cara memasak Mie Instant yang baik dan benar :
  • Pada saat memasak mie, air rebusannya jangan digunakan untuk kuah mie.
  • Air rebusan pertama dibuang, kemudian jika perlu diberi kuah, gunakan air panas/hangat lain (misal dari termost) yang tidak tercampur mie saat memasaknya.
  • Atau, masak mie instan sambil diaduk-aduk, buang air rebusan mie, masak kembali mie instan dengan air mendidih yang baru, masak sampai mie matang dan mie siap diberi bumbu.
Meskipun demikian ada baiknya anda tidak mengkonsumsi Mie instan secara rutin setiap hari. Hal ini mengingat bahaya mie instan bagi kesehatan tubuh anda. Jika mie tidak dikonsumsi setiap hari dan menggunakan metode memasak di atas, kemungkinan sedikit aman dan mengurangi resiko berbahaya tersebut.
Read More

Total Tayangan Halaman